Jumat, 14 Desember 2012

Hari Ini Aku Ulang Tahun

Haiiii,semoga kalian (para pembaca dari golongan partai manapun) pada hari ini dalam kabar baik dan kondii kewarasan yang maksimal. Amin. Sekedar intro (ibarat lagu), hari ini tanggl 14 Desember lhooooo. Ada yang tau hari besar apa yang hari ini terjadi? *tiktotiktoktiktok *manyun
Yeah! Aku to the point aja,hari ini adalah..........hari ULANG TAHUNKU yang ke 19 :)
*bikinkeramaian sendiri*
Hari ini,lumayan rada rumit dijelaskan nih. Aku ulangtahun,tapi,em.....kayaknya nggak serame harapan guys :( Intermezzo: saat ini,pas lagi mau ngeposting,aku baruuuuuuk ajah pulang dari kampus setelah seharian berkelana menunggu bahkan mencari,katakan aja surprise boleh deh :/
Badanku lumayan lesu,lelah dan rada berat untuk diajak duet sama otakku yang biasanya kreatif. Seriusan :(
Gimana kalo aku ijin dulu ya semuaaaaaaaa. Besok,aku janji,aku bakal ceritain semua. Aku pasang alarm di hp biar besok bunyi deh,biar aku langsung buka blog dan curcol gratis tanpa suara ke kalian (para pembaca yang mungkin terpaksa mbaca) . Maaf yaaaaaa.
Ohya,aku mau ngucapin ULANGTAHUN buat diriku sendiri yang lumayan malan nih hari ini.
SELAMAT ULANG TAHUN ya aku :* semoga usia 19 yang sudah menempel di jiwa dan ragaku ini senantiasa membawa dan membuat aku menjadi sosok gadis muda yang makin nggak manja,makin nggak ngeluhan,makin nggak boros,makin nggak pelit senyum,makin nggak badmoodan,makin kece,makin dewasa,makin mempesona,makin jujur,dan makin segalanya yang baik-baik yang nggak bisa aku sebut satu persatu. Semoga impian,cita-cita,dan cinta-cinta,segera tercerahkan dan dibukakan kemudahan jalan dari Sang Pencipta Alam Raya. Amin.
Boros,Galau,Males,dan Jomblo,semoga di tahun ini naik kasta jadi terobati :3
Sekian dulu ya guys,ciyus badanku udah rasa-rasanya nggak mampu lagi menopang kemolekan tubuhku yang aduhai ini. Langsung btuh terlentang sambil hapean membalasi BBM,mention,wall,dan SMS dari orang-orang yang ikut meramaikan HARIKU :)
Eh iya,satu lagi deh. Mau ikut nebeng nyantumin nama-nama orang pembuat bahagia terspesial hari ini ah. Itung-itung masarin nama mereka (cari pahala).
Yak,buat my beloved cemets : Reni,Deby,Ratry,dan Fanny terimakasih banyak buat kue doraemon dan lilin cebol gendut yang tinggal separonya tadi :* Sangat merasa tersanjung atas kesediaan dan acara tiup lilin pertama di hari spesialku (suwer,itu lilin pertama dan mungkin terakhir  yang aku tiup,kalo setelah ini nggak ada lilin yang bakal aku tiup lagi :D) So,makasiiiiiii banyak,udah bikin aku melayang seneng banget guys :3
Selanjutnya,buat Dek Nata yang sangat amat kebetulan,dateng kekampus,ke Unnes acara kampusnya,dan pas di tanggal ini. Pertemuan tadi cukup dan sangat mengobati kerinduan selama bertahun tahun silam :) Muucih buat semangka bekas snack makan siangmu yang dikasih ke aku :*
Ada lagi, Tira. Pertemuan yang bisa dibilang tanpa rencana dan sengaja,akhirnya sampailah aku menerima kado headband cantik dari si kurus kerempeng tapi wajahnya super manis cantik imut mempesona (kayak aku). Makasih Tira {}.
And then, yang terakhir kali ya,buat Menuk sama Papaw (Maya sama Ayak). Kadonya udah aku masukin tas,belum aku buka sih pas nulis di blog ini,tapi aku yakin isinya pasti membuat hati dan wajahku sumringah :3
Udin,aku rasa nih. Makasih sekali lagi buat semuanya,dadaaaaaa. :*

Rabu, 12 Desember 2012

Maafkan Aku.......Blog

Blog, berapa lama aku udah menghilangtanpa kasih kabar tanpa berusaha mengasih kabar padamu? Lama banget ya? Aku minta maaf :( Kalo ditanya alasannya kenapa,aku punya berbagai macam alasan.....Blog :( :D
Tapi,aku rasa,kamu juga bakal memahami hati dan jiwa ragaku. Ya,kan? Aku yakin itu *uhuk.
Setelah lama banget nggak mengurus kamu,nggak lama lagi aku udah mau ulangtahun lho. Sekarang tanggal 12 bulan 12 tahun duaribu 12,and then.....2 hari lagi tanggal kkejadian aku lahir ke muka bumi ini. Aku mau 19 tahun :3
Kali ini,nggak berbanyak-banyak kata dulu ya,aku cuma mau mastiin kalo kamu nggak expired,dan nggak dimakan rayap gara-gara lama buanget aku tinggal berkelana :))
Besok,aku bakal tengokin kamu lagi,insyaallah.



Salam rindu,
Yang mencintaimu
Diyan Andriana :*

Selasa, 30 Oktober 2012

Hari Goblok

Hari selasa ini,padahal seharusnya ada ritual slametan,tapi malah otakku terlanjur dikepung banyak pikiran mutu tinggi untuk langsung cess meracuni diriku,wajah,mood,kata-kata,dan gerakan. Aku merasa hari ini adalah pertama kalinya aku tau dan sangat tau,gimana rasanya jadi orang GOBLOK. Sebelumnya,jangan heran,kalo kata dan susunan yang kalian baca,sangat amat nggak mutu. Aku lagi banyak pikiran. Aku lagi banyak dirasuki setan-setan antagonis. Dan aku juga lagi nggak dalam keadaan waras,katakan aja GO to the BLOK. GOBLOK.
Sebenernya,untuk bilang apa masalahnya aku kayak gini,aku sendiripun nggak tau,kenapa aku daritadi nyedih-nyedihin diri,sampe nangis sana sini. Mungkin,karena terlalu banyak hal yang mengecewakan yang sedang menyelinap secara diam tapi menusuk ke hatiku.
Aku nggak tau harus memulai darimana. Setidaknya,beberapa hal yang bisa aku ceritakan secara caper,adalah sebagai berikut:
1. Gimana sih rasanya dicuekin ibu kalian?ayah kalian? Itu yang menggebu-gebu banget pengen aku muntahkan,tapi nggak ke orang lain,ke udara,ke angin,dan ke nafasku sendiri. Aku lagi sakit,dan secara gamblang,orangtuaku tau kalo aku lagi sakit,but they are not mengkasiani badan,pikiran,dan jiwaku. Sedikitpun. Yang aku rasakan adalah,kenapa mereka cuek?kenapa juga aku baru sadar kalo aku dicuekin?GOBLOK kan?deritaku emang!
2. Kemana ya orang-orang yang selama ini aku baik-baikin? Sempet heran dan cukup takjub aja dengan kenyataan yang pahit,sepahit sambel kebanyakan kunyit. Selama ini,sejauh ini,aku merasa,aku selalu berusaha untuk berbuat baik kepada orang-orang yang ada di sekelilingku,dan aku pede ngomong gitu,karena aku nggak membual. Sama sekali nggak ada maksud untuk meminta sebuah timbal balik dari.....sebut saja MEREKA,tapi baru aku tau,kalo perbuatan baik itu nggak selalu dipandang,dihargai,dan DIBALAS dengan kebaikan. Geleng-geleng deh buat orang-orang itu. Disaat aku sakitpun,1,2,3,4,5,6 peduli iya,tapi nggak bisa yakin dalam kondisi seperti ini memandang keperdulian mereka asli atau imitasi,atau bahkan palsu. Cukup tau aja ternyata banyak temen,bukan berarti banyak perhatian.
3. Orang yang sangat aku hargai sosoknya,ternyata gara-gara masalahnya yg aku nggak tau apaan,dia mudah banget menghindari aku. Aku dikucilkan dari matanya,mungkinkalo terpaksa melintas,sebelah,bahkan seperempat matanya aja yang sudi melihat,sisanya lebih penting buat melengos.
Penting dan mutu nggak sih caper tentang perasaan disini?
IYA BANGET. But,this is my life,siapa yang berhak ikut campur masalah caraku hidup?
Hari ini,bener-bener hari yang malah mebuat aku sadar,membuka mata yang selama ini sering terbuka tapi nggak memandang secara tepat ke orang-orang.
Hari ini,pelajaran hidup yang orang-orang diluar sana sering membicarakan,paling nggak,aku sudah lumayan mengerti. Mengerti kalo hidup nggak harus selalu merasa yakin dengan bayangan-bayangan di otak,karena sebenernya pikiran itu pikiran sok yakin semata. Mengerti juga kalo hidup itu,harus tepat melihat dengan mata terbuka,mana yang tulus,mana yang kelihatannya tulus,dan mana yang pura-pura tulus. Satu lagi,sepertinya aku sekarang juga jadi mengerti,kalo hidup itu selalu RAHASIA.
Hari GOBLOK ini,mungkin jadi hari dimana aku lumayan lebay,alay,ababil,norak,kampungan,dan nggak tau malu,tapi bagiku,hari ini adalah hari GOBLOK yang secara nggak langsung,membuat aku sedikit naik level lebih PINTAR dari hidupku yang kemarin-kemarin. Karena aku udah belajar,dan aku udah lumayan mengerti pelajaran-pelajarannya. Sekarang,giliranku untuk nggak cuma mengerti-mengerti tok,omong tok,atau introspeksi pake jurus nangis berlama-lama tok,tapi aku harus siaga satu untuk lebih lebar lagi ngebuka mata,mata yang mana aja,untuk melihat mana,siapa,gimana,dan kemana pilihanku menjalani kehidupan akan berlanjut di level lebih menguntungkan lagi dimata Tuhan,Keluarga,Sahabat,dan orang lain. Bergerak,berpikir,menentukan,stabilisasi,dan berubaaaaaaaah! Power Ranger celalu cemungut celamanya :)
I THINK ENOUGH 

Siluet Itu ........ Nyata Betulan

Sore. Angin yang sederhana sopan menyapa. Nggak banyak teman di sebelahku yang lagi duduk bersila. Bahkan nyaris nggak patut banget dibilang "nggak banyak". Karena cuma satu butir kepala yang ada di sebelahku. Satu orang yang jarang aku semburkan namanya ke permukaan. Bukan hanya ke permukaan,dalam bayang-bayang,imajinasi,lamunan dadakan,atau dalam situasi macam apapun,nama ini sangat jarang nongol untuk memikat inisiatifku mengorbitkan namanya. Galuh Yushinta Dewi. Aku sih biasa panggil dia "Monyet". Orang inilah yang berhasil meluruhkan bahkan sampe-sampe membuat setiap ludah yang getir sudah memucuk untuk aku telan,selalu gagal. Karena apa? Karena seakan aku berbicara pada mesin pendengar yang sangat memahami aku. Dan perasaanku. Menjelang sore tadi,aku hanya menghabiskan 2 jam terenak berdua dengan manusia yang lebih menyerupai nyai blorong versi 2012 yang udah nggak pake kebaya,tapi baju-baju distro yang kece. Dua jam yang aku manfaatin untuk berdua,menghasilkan keenakan-keenakan yang aku sulit banget mengungkapkannya ke kalimat. Banyak rahasia yang orang terdekatku share ke Galuh,kemudian secara bijak,Galuh membagikan beberapanya ke aku. Bisa dibilang,sore ini tadi aku menjadi bintang tamu sebuah acara reality show bertajuk "Cuhat Dengan Mamah Galuh".
Awalnya,pertemuan kami,sebatas mencita-citakan tujuan hidup siang tadi ke Pak Bin untuk makan pala ayam favorit kami.Katakanlah makan siang. Tapi,di sela obrolan,dia menyenggol satu buah nama yang aku sangat nggak asing. Mbak Danis.
Galuh bilang, "Ada sesuatu yang lagi menimpa "mereka" Nyet." Katanya agak sepele,sambil menyerutup sup yang menggenang di piringnya.
"Hah? Apa Nyet?"
"Kamu nggak tau? Sumpe loh?" Galuh agak mendelik.
"Serius! Nyet,please cerita!" Aku ikut-ikutan mendelik.
Sebentar Galuh ngerampungin bagian leher ayam goreng kentaki itu sampe tulangnya menjuntai lunglai,tak berdaging. Nungguin,aku menyiapkan segenap mental mata dan hati yang aku punya. Perasaan siaga,was-was,cemas,siap sedih,dan siap menerima sesuatu hal yang nggak diinginkan sama perasaanku sekalipun,udah ribut banget di dalem hati rasanya. Aku mengalihkan sejenak semua itu,ke seruputan es teh yang akhirnya kesedot setengah gelas gara-gara selain haus,aku juga kebawa efek ngumpulin tenaga buat ngomong. Buat nanya-nanya ke Galuh. Buat menyampaikan komentar demi komentar nantinya.
"Danis lagi nggak srek sama mereka Nyet." Galuh memulai penceritaan.
"Nggak srek? Masalahnya gede Nyet?"
"Ya nggak tau juga sih. Intinya,Danis ngerasa aneh dengan kedok persahabatan diantara mereka."
"Jangan langsung ke intinyaaaaa.Kamu harus cerita dari awal Nyet. Please!" Aku merayu dengan nyobain jurus memelaskan muka ke hadapan Galuh.
"Oke," aku meneruskan, "habis makan,kita cari tempat yang agak sepi.Berdua aja. Kamu ceritain ke aku ya Nyet?Aku butuh cerita kamu."
Nggak lama kemudian rampung sudah kami menulang-belulangin para kepala ayam yang kini cuma terbujur kaku di atas piring-piring kami dan dalam keadaan nggak utuh. Alias,sudah resmi jadi korban MUTILASI. Tanpa ngulur-ngulur lagi benang waktu,aku segera ngajak Galuh ke suatu tempat yang aku rasa,pas buat curhat,sekalian mungkin nanti ngegosip bareng juga. Berdua. Tempat pilihan itu akhirnya jatuh ke Gazebo deket perpustakaan kampus yang siang itu sepi. Kalau secara pemandangan,agak kurang mengenakkan sih. Ada beberapa bekas daun runtuh ke gazebo itu. Nggak cukup cuma sampah-sampah milik pohon,sampah milik makhluk hiup yang lain juga ada. Cicak,serangga tanah,ulet,dan hewan nggak terdeteksi lainnya yang meninggalkan kotoran-kotoran mereka disana. Di tempat yang aku bilang dari tadi,pas buat curhat. Oke,nggak masalah,masih ada tempat duduk menyerupai teras rumah untuk bisa disinggahin sekaligus berlindung dari kata KOTOR.
"Nyet,gimana?" Aku mengawali pencurhatan.
"Tapi,sebelumnya,aku minta kamu nanti jujur ya Nyet sama aku?Janji!" Galuh melotot-lototin matanya yang emang udah asli gede,cocok dalam kategori tanpa melotot udah kelihatan melotot.
"Janji."
"Danis sebenernya juga lagi RIKUH sama kamu lho Nyet."
"Hah? Karena apa?"
"Dia cemas dalam pikirannya,apa iya yang ngebuat kamu dulu memutuskan untuk nggak lagi tidur di kontrakan,dikamar kalian berdua,gara-gara Danis bawa Gembel sama Lepet.Gitu Nyet."
Galuh nerusin lagi, "sekarang aku mau tanya sama kamu,dan kamu harus jujur. Apa iya karena itu?"
"Gila aja Nyet. Nggak!!! Sama sekali nggak masalah buat aku,atas kedatangan mereka.Suwer Nyet.Aku nggak bohong!"


Kamis, 20 September 2012

Banyak yang Berubah Berkat MEREKA

Udah lama banget ya aku nggak nogngol berbagi pengalaman konyol dan alayku ke kalian (tentunya yang terhormat para pembacaku yg terpaksa) ya? Don't worry guys (widih sok gaul banget), si gadis moody yang lagi belajar jadi cewek seutuhnya,muncul lagi buat menghibur kejenuhan mata kalian nih. Yang mungkin jenuh baca SMS mantan nih,mana suaranya? Atau yang mungkin juga jenuh baca not not lagu buat yang kayak aku profesinya (kuliah musik) ,boleh deh mana suaranya sih? Hehehehe Tidak lupa,aku selalu memperingatkan di awal,aku belum menjadi seorang penulis betulan. Jadi,pasti bakalan banyak banget clemat-clemot yang nggak layak dibaca sebenernya di dalam tulisan-tulisan yang aku ciptakan. Oh ya, aku sekarang ini lagi sibuk banget jadi anak laju. What the meaning of "laju" ?  Okay, "laju" is the kegiatan menempuh perjalan from home to the campus and ditempuh dengan cara pulang pergi dan berangsur gitu tiap hari. Paham? Aku curiga,pasti hati kalian berkecambuk dan dengan suara hati yang lantang kalian mengatakan "NGOMONG APA MERAPAL MANTRA SIH YAN?" Ya kan?jujur aja,aku tau kalian kan orang-orang yang IQnya mungkin kurang cocok buat menerima hal-hal yang terlalu interesting kayak kalimat-kalimat sesuka hati yang aku ceplosin. Aku ulang. Jadi, "laju" itu sama halnya kayak kalo tiap hari kamu berangkat dari rumah ke kampus,selesai kuliah,langsung pulang lagi ke rumah. Gitu lho. Mungkin biasanya kalian sebut "nggak ngekos". Gitu juga boleh. Understand? Nah! syukur kalo udin paham.
Laju, mambuat aku dan kehidupanku banyak berubah juga lho sob (ceileh bahasa sok gaul lagi). Gimana ya menjelaskannya? Aku sendiri kadang masih rada bingung juga sama apa yang aku alami. Ciyus. Laju membuat aku makin menekuni bidang bisnisku. Bisnis merubah diri. Misalnya,jadi lebih kecewek-cewek an, jadi lebih sering liat papan reklame yang bergonta ganti dari informasi ini ke ono dan ngebuat aku jadi lebih banyak tau yang uptodate gitudeh,teruuuus aku juga lebih apal sama plat nomer dan daerah plat nomer itu berasal. Tapi laju sangat membuat aku capek sebetulnya. Seringkali aku ngeluh kalo masalah yang satu itu,tapi nggak semudah kalo aku lagi di depan sahabat-sahabatku,temen-temen kampusku,dengan sergapan ataupun serangan demi serangan mereka menanyai aku capek apa enggak. Aku selalu berbohong kalo di depan mereka. Bukan karena niat cari dosa,tapi aku nggak begitu suka kalo merka merasa iba apalagi jadi murung atau sedih gitu ekspresi muka merka pas denger jawabanku kalo nggak bohong. Aku cuma nggak suka aja ada orang lain merasa sedih gara-gara aku. Apalagi gara-gara kesepelean yang amat sangat. No,i don't like it. Hehehehe
Berbagi sedikit deh,perubahan-perubahanku selama mungkin menjalani treatment "laju". Kira-kira sebulanan ini,atau berapa ya,aku agak lupa. Anggep aja sebulan terakhiran ini deh ya? Aku udah mulai bel;ajar jadi cewek. Emm...jadi cewek yang agak bisa ngedandanin muka deh. Aku tau,kalian pasti lagi ngeledekin aku dengan merot-merotin bibir kalian kan? Atau jangan-jangan kalian malah pura-pura batuk? Yayayaya,aku paham. Silakan aja deh kalo mungkin ada yang sekalian mau suit-suitin aku,men-ciye ciyein aku,ngelemparin aqua gelas bekas ke aku,mencemong-cemongin mukaku pake kecap manis yang paling item pekat,monggo. Tapi.....kalian nggak mungkin sekeji itu kan FANS sama aku? :*
Yoi,jadi gituuuuu,aku jadi rada "mentel" kalo kata orang Jawa. Yaaa,sekedar pake eyeliner,maskara,bedakan serata dan sepatut mungkin kalo ditampilin ke arena kampus. Aduh,jadi malu nih. Ciyus -.-
Selain berubah dandan dikit,banyak banget sesuatu yang menyenangkan yang dengan mudahnya datang silih berganti ke aku,ke hidupku,ke profesiku. Mulai dari sahabat-sahabatku deh. Who are they? Tasya, Fuad, Minche, dan Gembel. Unik dan kece badai nggak nama-nama barusan? Hahahaha itu semua adalah nama samaran mereka. Okedeh,kali ini aku akan mengorbitkan nama-nama sahabat yang selama ini aku sangat mengakui persahabatan merekalah yang paling aku istimewakan tempatnya di hatiku. Walau cuma mengorbitkan untuk bukan jadi artis terkenal sih :D Yang pertama, Florentina Danis Christina. Dia adalah sahabat yang duluan menyahabati aku. Kenal sejak SMA kelas 1 bukan waktu yang sedikit lho untuk tau beberapa hal dan mungkin "rahasia" tentang dia. Mbak Danis (karena dia umurnya terpaut 1 taun diatasku,aku panggil dia Mbak,bukan karena dia Mbak-Mbak penjual jamu). Sedikit aja tentang Mbak Danis. Dia adalah orang yang udah banyak membuat aku merasa lebih nyaman,lebih terlindungi,lebih ceria,lebih semangat,dan lebih mencintai kehidupanku yang sekarang ini. Stop! Kalo untuk menceritakan seluk beluk Mbak Danis dan persahabatanku,bukan disini tempatnya. Aku udah nyiapin cerpen khusus :) Yaaaa,jadi gitu. Mbak Danis sekarang juga berubah terhadap aku. Dia lebih menganggap aku ini sosok yang udah berubah lebih baik dimata dia (itu sih menurutku). Tapi,kalo dilihat dari kenyataan,dari keseringan dia bicara sama aku,curhat,bercanda,mention,SMS,dan cara dia ngajak aku kentut bareng,aku bisa melihat kalo sekarang,Mbak Danis makin mencintai kepribadianku dan tentu saja mencintai persahabatan kami dong :3
Singkatnya,Mbak Danis membuat aku jadi berubah jadi orang yang semakin dan sangat semakin merasa nyaman dengannya (cihuy,suit suiiiiit). Yang kedua, aku biasa panggil dia Mbot. Nama aslinya Giska Pratama. Si Mbot ini,kalo diomongin apa aja kebaikannya sama aku,wih banyak bangeeeeet aku nggak sanggup untuk harus mengetiknya dan terlalu mengekspose ke publik. Disamping nggak pengen mengumbar perasaan bangga terhadap sahabat,aku juga nggak punya banyak energi jari-jariku buat dipaksa ngetik semuaaaa. Mbot juga ikutan merubah aku dan kehidupanku. Sama kayak Mbak Danis,dia ini juga sering membuat beberapa gerakan yang mengisyaratkan kalo dia benar-benar menganggap keberadaanku ini menyenangkan. Cukup simple mungkin gerakannya,bukan dengan cara bicaranya,becandaannya,atau apapun yang hanya dilakukan oleh Mbak Danis, Mbot hanya menunjukkan perasaannya dengan menatap aku. Serius! Aku bisa lihat matanya berbinar kalo lagi ngelihat aku,dan tatapan itu sangat ngademin deh. Tentu dong,Mbot juga semakin merubah aku merasakan kenyamanan menjalani kehidupan ini dengan persahabatan kami :3
Lanjut ke yang rame-rame nih. Gembel a.k.a Marlinda Eka Fitriana. Kalo bicara tentang keramean,kekacauan,kepecicilan,dan keributan jagad,cocok buat sebuah ilustrasi tentang sedikit kilasan pribadinya Gembel. (Eh,terlalu jahat nggak ya kalimatku?) Bukan jahat maksudku,tapi biasanya guyonan khas yang dibuat Gembel,baunya mengarah ke hal hal semacam tadi yang aku sebutin. Ya,mungkin paling kelihatan rada anarki gitu deh. Tapi,kalo bicara tentang keenerjikan,keluwesan,kenarsisan,kekerenan,kehiphop an,semuanya juga sangat sangat cocok untuk mengilustrasi tokoh seorang Gembel,seorang sahabat yang nggak pernah menuntut macem-macem ini. Dia juga sama kayak Mbak Danis,kayak Mbot juga,merubah banget kehidupanku sekarang. Sama sekali nggak ada beban kalo aku lagi duet bercanda sama dia tentang plesetan-plesetan,ngerubah lirik lagu seenak jidat kami,atau masukin tisu ke mulut masing-masing pas lagi ketawa nggak tertahan :3
Yang paling bontot,si seksi Lepet. Cewek ini punya nama asli Rahajeng Puspita Yuniarvi. Nggak berbanyak-banyak kalimat deh,soalnya,dia juga salah satu dari kami yang paling irit ngomong. Lepet adalah sosok sahabat yang cuma mau kelihatan simple,asik,mendukung,dan be her self. Semua hal itu juga yang mengajari aku untuk menjadi kayak dia. Be my self. Nggak jauh beda,bahkan sama sekali nggak ada bedanya sama ketiga yang lainnya,Lepet juga sangat membuat aku berubah lebih merasa nggak sendiri,merasa diperhatikan,dan merasa sangat-sangat dihargai oleh mereka sebagai sahabat,walaupun aku adalah diantara mereka yang paliiiiiiing jarang berkumpul. Hehehehe
Tapi.............ada loh,seseorang yang seriiiing banget ada di dekat kita,sering berbagi cerita ke kita,tapi nggak ada sebuah rasa yang menjurus ke rasa "KAMU TUH AKU ANGGEP SAHABAT." Aku yakin itu ada.
Dan............ada juga seseorang yang jaraaaaaang banget ada di dekat kita,jarang berkomunikasi via apapun juga bahkan,atau bisa juga jarang berbagi cerita,berbagi makanan,berbagi airmata,berbagi senyuman,dan berbagi berbagi yang lain-lain,tapi justru ada sebuah rasa yang sangat unik untuk diakui. Sebuah rasa yang bahkan nggak butuh pengakuan,dan sebuah rasa yang sangat istimewa. Dan ketika kita saling bertemu pada sebuah kesempatan dengan waktu selama berapa detik pun,kita bisa bilang ke seseorang itu,"KAMU KAN SAHABATKU?"
Nggak pernah kebayang ya mungkin,hal sesepele itu? Tapi,kadanga,dalam sebuah waktu yang kosong,pasti akan ada perasaan seperti apa aku katakan tadi untuk kalian rasakan. Daritadi ngomongin persahabatan-persahabatan, aku jadi kangen sama Tasya,Fuad,Gembel,dan Minche. Besok aku mau bilang sama mereka ah kalo aku sayang banget sama mereka. Eh,tapi maluuuuu :D
Disini aja kali ya bilangnya? I LOVE MY SAHABATS THAT I HAVE LIKE KALIAN SYA,AD,MBEL,NCHE. Aku ham[pir kehabisan kata-kata untuk sekedar prolog sebelum pengen melukin kalian satu biji satu biji :*
Thanks :*
Tunggu dulu,tunggu dulu,sayang banget di postingan ini nggak ada foto yang bisa aku upload,karena aku nggak punya foto kita berlima :(((((((((((
Kayaknya,lebih baiknya,besok aku minta foto bareng sama mereka aja ah sebelum bilang "AKU SAYANG KALIAN" :3

Rabu, 12 September 2012

Sepintas Tentang Hari-hari di Kampus

KAMPUS adalah sebuah tempat yang somehow menyulap aku menjadi sosok yang bisa 180 derajat celcius bukan aku yang asli. Misal,kampus dan lingkungan kampus,bisa membuat aku menampilkan karakter yang rame,cerewet,usil,banyak tingkah,dan kalian mungkin sering menyebutnya ALAY. Tapi,memang benar adanya semua itu. Selepas dari semua karakter super duper ceria setiap saat kepada siapa aja,sebetulnya banyak hal atau,katakanlah kepura-puraan di behind the sence-nya. Aku adalah gadis kampus yang bukan termasuk rajin berada dan nongkrong di kampus. Aku juga bukan termasuk golongan seperti "mereka" yang doyan mondar mandir dari gedung satu ke gedung yang lain jalan,tebar pesona,tebarkeelokan parasku yang cukup punya nilai eksotis. Aku, adalah mahasiswi yang sangat tergila-gila sama...................to be continue :D

Rabu, 08 Agustus 2012

SELAMAT ULANG TAHUN SILUMANKU TERCINTA






Kemarin,tanggal 7 Agustus,adalah hari dilahirkanya sesosok gadis cantik yang dianugerahkan kedua mata yang sempit dan diberi nama orangtuanya,yaitu "Ismi Agustina Azizah". Gadis itu kemudian tumbuh dan berkembang menjadi sesosok remaja putri yang manis,tapi tetap saja dengan kedua bola mata yang sempit nggak kebagian lahan. Pada kehidupan selanjyutnya (aduh kesleo), dia menjadi sesosok perempuan cantik yang lagi lagi matanya terkena adzab sempit. Tapi,adzab yang ini,beda dari adzab pada umumnya. ini adalah sebuah adzab istimewa :D
Aku adalah sahabatnya Ismi. kalo boleh ngaku-ngaku, aku sahabatan sama Ismi sejak kami sama-sama duduk di bangku SMP kelas VII. Banyak banget kisah seneng,tragis dan juga istimewa yang menghampiri perjalanan persahabatan kami. Yaa,itulah hidup lah ya? Tetapi,dari semua pengalaman,dari semua kebiasaan,dan dari semua waktu yang sudah bergulir,kami bertemu lagi dalam kondisi kewarasan yang oke,tetapi kondisi kejiwaan yang emm agak sedikit labil. Sekarang,kami sama-sama berprofesi sebagai mahasiswi. Dia sekarang jadi calon bidan. Kalo aku, calon musisi. E,calon penulis juga deh. Hehehehe
Kemarin,Ismi ulangtahun yang ke...ke berapa ya? 2012 dikurang 1993 berapa sih? 19 tahun. Yak, 19 tahun usianya sekarang. Cukup layak diledek tua juga akhirnya. Muahahaha.
Ngomongin ulang tahunnya Ismi, sebetulnya aku nggak punya dan nggak berpunya sesuatu yang sebut aja "kado" buat dia. Apa ya,gini,aku punya sesuatu yang nanti pada hari Jumat minggu ini mau aku kasih ke dia. Tapi,aku nggak yakin juga kalo itu adalah "kado". Aku rasa itu cuma "keisengan" :))
Kalo bicara tentang Ismi,aku inget banget sesuatu yang sangat melekat di dirinya. Yaitu,kesipitan matanya.
Beberapa hari belakangan ini,aku punya julukan baru buat dia. "Siluman Mata Sempit." Gimana? Udah cucok buat jadi trending topik world wide belum? Hahahaha
Siluman yang pada biasanya adalah berwujud mengerikan,serem,dan jelek. Tapi,nggak dengan silumanku. Silumanku tercinta ini,siluman yang paling cantik diantara siluman-siluman asli yang ada (cantik-cantik tetep aja siluman? paling-paling yang bilang cantik sejenis uwoh a.k.a genderuwoh,trus tuyul yang lagi mau beranjak gede,trus pocong deh). Kasian juga ya sahabatku. Aku jadi terenyuh.
Ah,aku nggak pernah ngerasa melas sama itu anak. Selain nggak ada alesan buat mengkasihani dia,nggak ada kecocokan juga di muka dia buat dikasihani :D
Oke,setelah puas ngeledekin,aku mau nyoba ber so sweet so sweet-an nih sama Ismi.
Kemarin malem,aku habis mentionin dia di @ismiagustina. Begini isi mentionannya,
" big kisshug for my best siluman mata sipit yg paling aku cintai @ismiagustina :3"
 Kira-kira 16 jam yang lalu dia bales, "Aw aw aw maaciiih siluman hidung pecek :3"
Gimana ya memulai so sweet-nya? muehehehe.
Aku tulis surat aja deh buat siluman cantik itu (uhuk uhuk).
"Ndeng,sahabatku yang paling aku...aku apa ya? aku sayangi boleh deh,aku mau bilang kalo aku sebenernya bener-bener sayang sama kamu. Hehehe. Gini,di hari ulang tahunmu yang ke 19 ini,semoga persahabatan kita semakin baik dan terjalin rukun aman sejahtera yay? :)) Semoga kamu akan bangkit dari segala keterpurukan da kegalauan-kegalauan tahun sebelumnya. Semoga akan ada sosok cowok ganteng yang hatinya juga ganteng,yang bisa mendampingi badan dan juga hatimu. Kalo aku mau nulis doa-doaku buat kamu disini,kayaknya bakalan memerlukan banyak kekuatan jari buat ngetik deh Ndeng :D Ya,pokoknya harus dewasa se dewasa-dewasanya kamu,harus rajin belajar,menabung,membantu ibumu yang cantik dan baik hati itu. You beauty,you especially, and you SILUMANKU TERCINTA :3

  

  

 

Behel Bolong dan Jus Alpukat



Behel itu semacam kawat yang dirangkai khusus buat gigi manusia dan dikemas secara apik,penuh kreasi. Kalo ngomongin behel,kayaknya bukan bakatku dan bukan aku banget deh. Selain karena aku bukan dokter behel,aku juga bukan anak dokter pembehel.
Aku punya sahabat yang satu prodi sama aku,judulnya Eky Olivia. Nama gaulnya “Behel”. Selain karena dia pake behel di giginya (yaiyalah masak mau pake behel di jidat?), Eky adalah orang yang paling pamer diantara mahasiswa dan mahasiswi seangkatanku yang pake behel. Setiap foto,dia nggak pernah mau menutup mulutnya. Selalu nongolin gigi,selalu mamerin behel. Nah,makanya aku panggil dia “Behel”.
Pada tulisan ini,aku akan mengulas banyak hal yang berhasil aku curi dari kebiasaannya Eky sehari-hari di kampus. Ada beberapa hal yang bakal bikin kamu (yang ikhlas baca),merasa kagum. Tapi,aka nada juga yang bakal bikin kamu ilfil,kasihan,dan terharu. Selengkapnya,baca aja terus sampe kelopak mata kamu berubah warna jadi agak kecoklatan.
Eky ini suaranya bagus banget. Cenderung,kalo suruh milih suara dia atau suara tokek,aku nyoblos Eky deh. Nggak nggak,serius. Suaranya Eky bener-bener bagus kok. Diantara suara-suara bagus temen seangkatanku,termasuk aku,bagi telinga dan seleraku sih suara Eky juaranya deretan terdahsyat satunya. Ohya,sebelumnya,mau ada yang aku infoin nih. Eky ini bukan sodara kandungnya Chelsea Olivia lho! Barusan sadar, kalo di belakang nama mereka sama-sama ada Olivianya. Sekali lagi,Eky sama sekali nggak ada hubungan darah sama Chelsea Olivia.Okay!
“Mon,vokal dapet nilai apa?” Eky biasa manggil aku Mon. Dan aku manggil dia Nyet.
Waktu itu kami lagi duduk-duduk di ruang piano sambil nungguin mata kuliah jam 1 siang.
“B. Kenapa? Kamu apaan?” Tanyaku balik.
“Aku manusia.” Kata Eky mringis.
“??” Masih mikir bentar.
“Iya juga yadia jawab manusia. Lah aku tadi nanyanya dia apaan. Oh,yayayaya.” Kataku dalam temennya pankreas (hati).
“Maksudku,kamu dapet nilai apaan?”
“A dong.: Eky lebih mringis dari sebelumnya. Padahal akhiran kalimatnya dia daritadi A semua lho.
“Nggak usah mringis deh!”
Suatu siang,aku sama Eky lagi makan di kantin kampus. Kantin itu menjajakan kepada para mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni dengan sajian prasmanan. Waktu itu,nggak cuma sama Eky doang, ketiga temen kami yang berbeda-beda spesiesnya pada ikut. Mereka adalah Ratry (spesies cewek medok dari Cilacap),Deby (spesies cewek gendut agak chinesse dari Tegal), dan Reni (spesies cewek bongsor bersuara super enak dari Blora). Aku ngambil nasi,sop,kepala ayam fried chicken dan sambal tomat setengah sendok makan. Eky sama persis kayak aku. Si trio macan pada ngambil menu yang beda-beda. Males nyebutinnya.
Makan kepala ayam,adalah sebuah prosesi yang sangat membutuhkan pengorbanan. Terutama peran gigi sangat banyak sumbangsih dalam hal ini. Selain berkorban gigi, juga harus ngerelain masalah lubang pada gigi sebagai tumbal. Kebetulan aku punya gangguan gigi berlubang. Tapi aku selalu senang makan kepala ayam yang rumit dimakan sebetulnya. Nggak masalah,dengan seringnya aku berkorban dalam hal makan kepala ayam,aku jadi bias belajar berkorban dalam hidup ini.
Sudah aku tebak. Eky ngedumel terus ketika makanin lauk ekstrim itu.
“Mon,ini gimana aku makannya?” Katanya.
“Makan tinggal makan kali Nyet.” Kataku.
“Lagian,kenapa milih kepala ayam sih tadi Kik?” Saut si Ratry.
“Yang murah ya Kik?” Deby menambahkan aspirasinya.
Si Reni cuma nimbrung ketawa.
“Enak banget hah!” Kataku sebagai wujud rasa puas karena aku berhasil menulang-belulangin tu pala ayam.
Aku ngelihat piringnya si Eky. Masih ada sebujur kepala ayam yang tiduran lemas disana. Kasian banget pasti dia lagi terpukul banget dicuekin si Eky.
“Nyet,kok nggak dihabisin sih palanya? Kasian tauk!” Kataku prihatin.
“Biarin.” Kali ini mringisnya si Eky jauh lebih mringis dari Omaswati.
“Pamer banget sih! Dasar Behel!!!”
Selesai makan,aku ngelihat di kaca,pinjem si Reni. Tadinya aku merasakan sakit di gigiku yang tiada tara. Setelah aku piker-pikir,pasti ini pertarungan antara daging tipis dari pala ayam tadi sama gigi berlubangku. Aku lihat dari kaca itu,jelas banget gigiku yang berlubang. Gila, canggih bener tu kaca.
“Hadeh,bolongkuuuuuu sakit banget!” Aku agak meringis.
“Kenapa Yan?” Ratry kepo.
“Gigi bolongku nih,sakit banget.Huhuhuhu.”
“Dasar gigi bolong!Hahahaha.” Eky ngeledek.
“Behel,nggak usah sombong deh!”
Asli,kalo lagi gangguan,emang sakit banget punya cacat gigi berlubang. Kelar makan,kami berempat bergegas ke ruang kuliah jam 9 hari rabu. Waktu itu kami mau kuliah bahasa inggris.
“Ah,ketemu bapaknya Behel nih sebentar lagi.” Kataku.
“Haha.” Si Reni lagi-lagi Cuma iuran ketawa doang.
“Eh,ada PR nggak nih?” Deby nanya.
Deby adalah satu diantara kami berempat yang paling panikan kalau mau kuliah bahasa inggris. Nggak tau apa karena dia takut sama dosen yang sebetulnya nggak layak dibilang nakutin,atau apa karena dia nggak ngerti nyusun kalimat berbahasa arab,eh,inggris.
“Nggak tau.” Kata Ratry.
“Anggep aja nggak ada.” Kataku sepele.
Nah, berlawanan sama Deby, kalo aku ini adalah satu diantara keempat temen-temenku itu yang paling nyepelein mata kuliah yang satu ini. Karena apa ya? Nggak tau juga sih. Kalo gerbang utamanya aku tau.
Kuliah bahasa inggris rampung. Bête berakhir sudah.
“Panas banget sih jam segini.Huh!”  Reni ngedumel setelah langkah pertamanya keluar dari ruangan kuliah bahasa inggris tadi.
“Beli jus enak nih.” Si Behel usul.
Ide yang kece juga tuh. Akhirnya mas-mas tukang jus di depan MI Sekaran, menjadi pilihan kami untuk beli jus. Selamat yam as karena udah terpilih. Sesampainya di stage,eksekusipun dimulai. Aku dan keempat temen-temenku yang sok kece mulai ngedeketin target. Kami memandang penuh ketegasan.
“Mas,jus stroberi!” Eky duluan menyerang.
“Alpukat mas!” Aku menyusul.
“Mangga mas!” Ratry nggak mau ketinggalan jejak.
Begitu juga dengan Reni dan Deby yang sebentar saling berdiskusi,akhirnya menyerang terakhiran.
“Sama mas, mangga!”
Mas tukang jus itu mendadak mukanya membiru. Rada abu-abu sih. Sepertinya, dia takut sama kita-kita. Ketakutan karena dia piker kita berlima ini adalah petugas Satuan Polisi Pamong Praja yang bakalan ngegusur lahan sempitnya berjualan gerobak jus.
Done! Kami menikmati segelas jus yang masing-masing udah di tangan.
“Alamak,enak banget!” Aku mengucap puji syukur karena siang itu aku masih diperkenankan oleh Allah SWT untuk menyerutup avocado juice yang rasanya meng-angkasa. Kentel,seger dan maniiiiis banget.
Aku suka banget sama jus alpukat. Sejak SMP kelas VII,aku resmi ngejadiin jus alpukat/alpokat terserah deh,sebagai list minuman favoritku di biodata yang aku tulis di lembaran-lembaran binder temen-temenku. Waktu masih SMP doang aku kayak gitu. Sekolah Masa Peng-alay-an.
“Apukat itu bikin berat badan kamu naik dengan cepet banget lho Yan!” Kata Reni.
“Iya Yan,tadi kan habis makan nasi juga. Masak karbo lagi?” Ratry ikut-ikutan.
“Emang jus alpukat karbo Rat?” Kataku dalam batin.
Bagiku, jus alpukat itu adalah kenikmatan tak tertandingi. Yang aku tau,buah alpukat,atau yang nama latinnya Persea Americana ini banyak banget kandungan ilmiahnya kalo udah dikemas dalam jus. Nih,diantara adalah sebagai berikut!
1.      Jus alpukat mengandung 70 % air, 20% lemak, sisanya adalah mineral. Ingat,mineral! Bukan min yang lain!
2.       Bagus untuk golongan darah A karena bisa banget mendorong suasana basa (lawannya asam)  dalam tubuh yang bergolongan darah tersebut.
3.      Mengandung lemak jenuh. So, jika mengonsumsi , jangan khawatir kalo bakalan naikin berat badan. Tapi,jangan kira,bias naikin popularitas juga!
4.      Mencegah terjadinya penyakit jantung,kanker,stroke dan darah tinggi. Ini bisa membantu agar jantung sehat. Untuk yang jiwanya kurang sehat dan agak soak,bias juga nih buat ngobatin.
5.      Dianjurkan untuk penderita diabetes, karena kandungan karbo dan gula termasuk sedikit tetap banyak mengandung selulosa. Wah,ternyata Ratry bener juga deh.Hehehehe
6.      Menghaluskan kulit bagi kaum wanita. Karena ada campuran vitamin A dan vitamin E. Yang pasti nggak bakalan menghaluskan makhluk halus.
7.      Mengandng zat besi yang berguna untuk meregenerasi sel darah merah. Sel darah ayam nggak lho!
“Minta dong Mon!” Eky ngerayu aku.
“Ah,nggak boleh!”
“Pelit banget sih?”
“Tapi barter ya?”
“Iya deh oke.”
“Et,system barternya,seteguk jus alpukatku dibayar sama setengah gelas jus stroberimu.”
“Hahahahaha.” Trio macan a.k.a Ratry Deby Reni ketawa kompakan.
            Behel adalah anak orang yang tergolong masih lugu banget dan juga nggak bias marah. Menurutku, sih. Tiap hari tiap saat kalo aku lagi sama dia,mau itu di kampus,di kosnya dia,atau dimana aja deh pokoknya yang aku sama dia,aku selalu menyempatkan diri untuk menyiksa dia. Dengan kedua tanganku sendiri,aku ngelakuin penyiksaan demi penyiksaan ke Eky. Nggak cukup pake tangan, aku juga memakai mulutku sendiri untuk menyiksa dia. Eits! Tunggu dulu. Maksudnya pake mulut itu sama dengan pake kata-kata atau kalimat lho! Tapi,suatu ketika aku merasa ditampar banget sama kalimat yang terlontar jujur dari mulutnya si Behel. Waktu itu aku lagi becandain dia.
            “Eh Behel bolong,kamu kok nggak pernah protes sih kalo aku siksa?”
            Dia senyum tipis,lalu ketawa sebentar.
            “Heh,dijawab kalik! Nggak nyengir gitu?”
            Waktu itu,kami lagi pada posisi duduk di atas kasur kamar kosnya Eky,bersila saling berhadapan. Tiba-tiba aja Eky meluk aku. Agak hening suasana saat itu. Saking heningnya, suara desah nafas aja nggak kedengeran. Kurang lebih acara berpelukan itu berlangsung selama 10 detik. 10 detik lama nggak sih kira-kira? Ya begitu deh pokoknya.
            “Karena aku nggak mau bikin sahabatku sedih.” Kata Eky sambil ngelepasin pelukan super mesra itu. Jujur, aku terenyuh banget denger dia secara live ngomong kayak gitu.
            Sebenernya, agak melankolis dan agak gimana gitu. Soalnya,niatanku kan cuma bercanda. Tapi, aku bias memahami kenapa dia ngomong gitu kok. Harus aku akuin, sahabatku yang hobi kentut sembarangan ini,adalah sahabat yang sama sekali nggak pernah komplen sama aku. Bahkan,dia itu seakan-akan ngalah banget sama apa aja yang aku perbuat ke dia. Dia adalah sahabat yang selalu ada disisiku mau waktu aku lagi cantik,jelek,good mood,bad mood,sampe waktu aku lagi terbakar amarah dia selalu ada buat aku. Itu tuh yang bikin dia sama kayak jus alpukat. Sama-sama selalu langsung bikin “Cesss” di hatiku.
            Aku agak salting dan bingung mau nanggepin Eky. Pada akhirnya aku lariin ke becandaan lagi aja.
            “Ciyee. Macaciiih?” kataku dengan muka berwarna warni.
            “Yuhuu.’ Kata Eky,lalu dia berdiri.
            “E eh,mau kemana?’
            “Beol.”
            “Yaaah, ngerusak suasana  so sweet aja sih beheeeeeel. Dasar tukang beol!”
            Ditinggal Eky beol, aku kepikiran lagi kalimat so sweet dia tadi. Aku ngerasa ditampar. Karena apa? Karena Eky selalu nggak melawan sama siksaan yang bertubi-tubi aku luncurkan ke diri dia. Yaaa,kembali aku ingatkan,semua siksaanku sifat dan takarannya adalah becandaan.
            Suatu hari,malem-malem,kebetulan aku belum pulang dan masih di sekitar kampus. Gentayangan gitu deh. Aku ngajakin Eky cari makan sebelum jam 7 aku ada latihan vocal di kampus. Sebelumnya,aku sama Eky udah janjian via SMS.
            “Behel,nanti habis maghriban aku ke kosmu ya? Ini aku lagi di kos Mbak Danis.”
            “Oke,sebelum jam setengah 7 ya?” Kata Eky.
            “Yuhuuu J.”
            Habis solat maghrib,aku langsung cus ke kos Eky. Sampe. Aku langsung naik (kamar Eky terletak di loteng). Sampe lokasi, si Eky,eh lebih enak panggil si Behel,masih ngebersihin mukanya pake suatu cairan. Habis itu dia dandan. Tapi, aku perhatiin selama dia dandan sampe pada akhirnya kelar,nggak ada bedanya tuh muka dia.
            “Ini mau makan dimana Mon?” Kata dia agak aneh mukanya.
 Aku lihat-lihat, dia kayak lagi bingung,lagi galau gitu deh.
“Dimana aja deh, nanti gampang. Udah dandannya?”
“Udah.”
“Perasaan,nggak tambah cantik sih?”
“Huu biarin.”
Kita berdua turun dari loteng, sampe di depan kos,pas mau ambil motor,aku lihat ada cowok yang mukanya aku kenal kayaknya. Ternyata itu si Firman. Aku langsung diem ngelihat dia ngejogrok di atas motornya sambil makan somay. Dan,aku males.
“Oh,kamu mau bareng Firman ya?” kataku ke Eky.
“Mau rapat sih Mon nanti jam 7. Tapi…”
“Yaudah,nggak papa Nyet.”
“Aduh,bentar deh aku bingung.”
“Udah,nggak papa aku sendiri aja.”
“Ya enggak,aku temenin kamu dulu makan.”
“Nggak usah. Lagian,udah mau jam 7.”
“Tapi kan Mon…”
“Duluan ya Kik!”
Aku pergi dari situ. Kejawab juga perasaanku ngelihat mukanya si Eky kayak kebingungan tadi. Oh ya,kalo aku lagi bete, lagi males,dan kurang suka sama yang Eky lakuin,biasanya aku manggil dia ‘Kik”. Aku adalah orang yang paling nggak suka kalo udah janjian sama temen,tapi tiba-tiba aja janjiannya batal gara-gara dia yang nyebabin kebatalan itu. Sempet mau kebawa emosi juga aku waktu itu. Soalnya,aku nggak suka sama si Firman. Dia itu cowok yang paling bikin aku ilfil. Nggak dari cara dia ngomong,bertingkah,semuanya deh bikin enek buat aku. Maap maap deh Fir. Jujur, keadaan perutku waktu itu lagi laper tingkat kabupaten kota madya. Laper yang udah melilit banget lah pokoknya. Dan cuma Eky yang malem itu aku tunggu-tunggu buat nemenin makan. Mbak Danis,Gembel,Mbot,Lepet, kebetulan lagi pada pergi juga. Mateng deh perutku! Kemudian,daripada kebawa mood yang jelek nanti pas latihan vocal,aku mutusin untuk bolos,dan pulang aja. Satu hal yang aku kecewain. “Kenapa sih Nyet,kamu nggak bilang aja sebelumnya,kalo kamu juga udah janjian sama cowok yang so annoying itu.
Kejadian malem itu,ngebuat aku jadi setengah marah sama Eky. Dia SMS aku,tapi nggak aku bales saat itu juga karena masih jengkelnya aku setelah ngegrepe dia akhirnya jalan sama tu cowok. Tapi, aku piker, yaudahlah. Mau yang salah siapa juga udah kejadian. Dan semenjak saat itu,aku juga kecewa dengan persahabatan kami. Huhuhuhu. Walaupun, persahabatan kami masih berumur seumuran sama jagung unyil, tapi aku kecewa banget. Setidaknya, kalo Eky punya etiket baik sama persahabatannya, dia bakal lebih milih nahan aku buat sebisa mungkin nggak pergi sendirian,dan perginya sama dia dong. Apa gitu kek. Ngehadang aku waktu aku udah naik motor gitu (kayak FTV), atau minimal dia nunjukin muka melas biar ngebuat aku terenyuh. Sayangnya,mungkin karena terlalu polosnya dia,dia cuma diem dan confusion sama dirinya sendiri gitu.
Sehari setelah kejadian itu, aku ketemu Eky di mata kuliah keroncong,jam 1 siang. Dia bersikap seperti biasanya,seolah nggak menganggap kalo kejadian semalem adalah beban bagi dia untuk bersikap wajar sama aku.
“Mon?” dia ngedeketin duduknya ke dudukku (ribet amat kalimatnya).
Mukaku flat. Bahkan aku nggak ngelihat dia sama sekali (agak acting). Aku ini orangnya nggak bias lama-lama dieman,apalagi marahan sama orang lain. Apalagi ini ngehadapin sahabatku. Sahabat yang rada oon. Oon karena mau-maunya tiap hari aku siksa.
“Maaf ya? Aku minta maaf nih.” Kata dia sok imut.
“Kik,nanti malem jadi turun?” lagi-lagi Firman nongol diantara aku dan Eky.
“Jadi. Jam 7 kamu ke kosku ya?”
“Yoman.” Kata tu cowok.
“Sok cakep banget sih lo!” kataku dalam hati.
“Mon,maafin aku ya?”
“Hmm.” Aku berdeham sekali.
“Hi,jangan gitu dong. Eh,beli jus alpukat yuk habis ini? Denger-denger Pak Kempling (dosen keroncong) kosong nih.”
“Aduuuuh,kenapa bawa-bawa jus alpukat sih si Behel? Kalo gini caranya gimana aku tahan godaan nih!” aku berbisik-bisik tetangga dalam hati.
“Kamu tu tau nggak sih kalo aku lagi ngambek sama kamu?”  Kataku ke Eky.
‘Tau kok.”
“Terus?”
“Terus,aku kan udah minta maaf? Yuk,sekarang aja?”
“Yuk kemana?”
“Beli jus lumut.”
“Ha?”
“Jus yang paling kamu cintai Monyet.”
Kalo udah urusan jus alpukat,aku seketika bias lupa sama kengambekan. Apalagi kalo jus alpukat gratisan. Akhirnya, si Behel berhasil nyantolin maaf di hatiku. Akupun bias dengan mudah maafin dia. Bukan karena jus alpukat juga sih. Tapi,karena rasanya kejadian yang lalu itu adalah kejadian labil aja. Aku terlalu kayak anak kecil kalo aku ngambek sama sahabatku gara-gara sepele gitu doang.
Aku dan Eky minum jus alpukat dengan porsi yang sama,pembikin yang sama,dan warna sama komposisi yang sama juga, tapi ada satu yang beda. Karena dia berbehel, jus alpukat punya dia jadi agak kesulitan masuk ke mulut,kalo aku bebas hambatan.
“Nanti malem mau kemana ik? (logat Semarangan).”
“Mau control behel Mon.Hehehe.”
“Oh,control behel bolong ya?”
“Enak aja,behel cantik.”
“Hoek!’ seketika aku ngejambakin rambutnya Eky. Penyiksaan dimulai lagi.
“Eh,lama banget sih minumnya?”Kataku protes.
“Suka-suka aku dong!”
“Jadi kepengen lagi nih akunya.”
“Yaudah,ini buat kamu aja ya?”
“Buat aku?”
“Yaaa.”
“Enak aja aku minum bekas gigi behel bolong. Nehi!”
“Oh gitu, Fine! tau cukup deh ya!”
“Cukup tau!”
“Ya,itu maksudnya.”
Kami berdua ketawa-tawa asik banget di stand tukang jus yang masih muda belia itu. Waktu itu,pembeli cukup rame. Dan keramaian itu nggak ngebikin aku sama Eky malu buat ketawa selepas-lepasnya. Eky kalo ketawa ngeri. Nadanya tinggi banget, volumenya juga nggak tanggung-tanggung. Dan,mangapnya,mangapnya Eky kalo lagi ketawa bias dimasukin gelas bekas bungkus jusnya deh.
“Permisi Mbak.” Rombongan 3 laki-laki mirip pengamen numpang permisi di depanku dan Eky.
“Disaat kita bersama,diwaktu kita tertawa menangis merenung oleh cinta…” Ternyata mereka beneran pengamen. Dan, selain pengamen, mereka juga pengamen yang memahami suasana banget. Jadi,mereka adalah pengamen yang so sweet.






Kamis, 02 Agustus 2012

Oh Rasanya Ngefans



Aku sebenarnya bingung mau nulis cerita apaan. Biasanya, kalo lagi online, aku  sempetin buat buka blog, tapi ini tadi aku nggak buka. Mungkin kolaborasi antara males dan lagi nggak ada ide buat nulis, menjadi pemicunya. Sekarang ini, aku juga masih sedang mencoba untuk nulis curhat-curhatku dulu, sembari nyari ide. Alhamdulillah, setelah berusaha mikir dengan dibantu lagu-lagu boyband girld band jaman sekarang, yang mengalun asik di headset yang aku cantolin ke telinga-telingaku, ada ide yang muncul juga.
Kali ini aku ingin bercerita tentang rasanya ngefans. Pernah nggak mengalami perasaan mengagumi seseorang? Pernah tau nggak apa sih yang ngebuat kamu kagum sama orang itu? Bisa nggak jelasin secara detail kenapa kamu bisa ngefans? Dan, pernah nggak, gara-gara mengagumi, di hati kamu jadi muncul rasa yang semakin nggak bisa kamu kendaliin?
Aku, kebetulan sedang mengingat kalo dulu pernah mengalami pertanyaan-pertanyaan di atas tadi. Cerita ini aku angkat karena bukan hal yang norak, tapi layak untuk diperbincangkan. Aku akan bahas semuanya setajam silet. Silet buat ngerok ketek. Semoga tidak menyebabkan kejijian apalagi ke-ilfilan bagi anda yang baca. Aaaaamiiin.
Semua orang pasti pernah yang namanya mengagumi, atau sebut saja dengan kata ‘ngefans’. Biar kerenan dikit. Orang yang mengagumi orang, mau yang dikagumin itu golongan artis atau bukan, pasti dia merasa gembiraaaa banget kalo lagi lihat orang yang dikagumin itu, dimana pun dan dalam kondisi yang seperti apa pun. Pasti gembiranya bisa diibaratin seperti waktu upin ipin lagi dibeliin ayam goreng oleh kak Ros di tokonya si Mail yang lagi discon up to 75% . Samain aja.
Pada umumnya orang ngefans itu  hampir mirip sama orang yang lagi jatuh cinta. Ada beberapa kesamaan, antara lain seperti berikut ini kalo dibikin table

Tabel persamaan perasaan orang ngefans dan orang jatuh cinta

No
Ngefans
Jatuh Cinta
1.
2.
3.

4.
5.
Lihat, langsung histeris
Ketemu,heboh, aneh
Pingin tau apa aja yang di sukai si idola dan updatenya
Tiap malem kepikiran
Cemburu sama siapa aja yang dikabarkan deketin si idola
Lihat, bawaan bahagia banget
Ketemu, ceria, salting (aneh)
Mau cari tau yang doi suka dan biodata lengkapnya
Tiap saat kepikiran
Cemburu buta sama anang yang deket-deket apalagi centilin doi

Aku rasa dari tabel tadi, kita bisa sama-sama menilai kalo orang ngefans sama jatuh cinta ibu bedanya tipis banget. Nah ini sedikit perbedaannya (nggak usah tabel-tabelan, capek ngegarisinnya)
1.        Kalo yang ngefans cewek, yang difans-in cewek juga, pasti beda dong pengungkapannya. Cowok juga
2.        Nggak mungkin jatuh cinta kalo ngefans sesama jenis kelamin
3.        Nggak tau kalo yang homo atau lesbi
Selama perjalanan hidukpku sebagai penikmat dunia entertaiment, tentu saja aku mengalami rasanya ngefans yang mungkin bisa dibilang berlebihan. Dan sebagai seorang penghuni dunia, aku manusia yang tentu juga pernah mengalami jatuh cinta
Dulu, waktu SD, aku lebih dulu bisa merasakan jatuh cinta dibanding ngefans. Tapi, kalo jatuh cinta anak SD, yang begitulah kira-kira. Uniiik asiiik. Waktu kelas 5 SD (kalo dibayangin, unyu-unyu banget aku dulu). Tau Amel Carla? Imut ya ? Emang . Nah, jadi cowok yang membuat aku kepleset ke hatinya itu, namanya Rian. Dia anak pindahan dari kota metropolitan (Jakarta) ke desa plosok politan (desaku). Kalo nggak salah,kepindahan Rian kesini karena bapaknya dipindah tugaskan gitu deh.
Aku dulu nggak langsung menyimpulkan kalo aku jatuh cinta sama Rian. Secara, SD seberapa, sih pengetahuannya tentang jatuh cinta? Paling-paling juga taunya dari sinetron-sinetron di TV.
Awalnya, lihat Rian pertama kali, dia tinggi, nggak begitu kurus dan nggak begitu gendut, kulitnya juga bersih. Aku merasa terpesona. Semakin lama, gara-gara aku cerita sama temen sebangkuku, namanya Ika, yang ternyata ember itu, aku dan Rian diledek-ledekin di kelas. Ledekan jaman aku SD kelas 5 dulu, jijik banget kalo inget-inget lagi.
Jadi, temenku pada nulis-nulis di mejaku pake pensil. Namaku sama namanya Rian lagi jadi cover undangan pernikahan. “Dian dan Rian.”
Ada lagi yang kayak begini
“Rian CS Dian.” CS itu kependekan dari Calon Suaminya. Oh maigoss, itu kalo jaman sekarang masih ada ledekan begituan, ngeri deh.
Masih ada satu lagi
“Dian IR”. Kalian tau IR maksudnya apa? Aku jijik sekali mau ngasih taunya. Jadi, E…. IR itu… bentar, aku tutupin muka dulu. IR itu juga kependekan. Maksudnya Dian IR itu, Dian Istrinya Rian. Gilaaa. Mending nggak berangkat sekolah aja daripada tiap di sekolah, aku statusnya dirapot bukan lagi “siswi” tapi “sudah kawin”
Yaa, semakin beranjak SMP, kemudian SMA, aku udah nggak merasa jatuh cinta lagi sama Rian. Mungkin lebih tepatnya aku merasa jatuh malu gara-gara masa itu.
Sejak SMP, aku mulai merasa ngefans. Aku ngefans sama artis yang kelihatan gila banget kalo di TV. Itu  diacara apapun dan channel TV manapun. Aku ngefans banget sama Fitri Tropika. Awalnya, lihat sosok seperti itu dulu diacara komedi di trans TV, nama acaranya “Prime Time”. Itu adalah acara komedi yang paling aku nggak kuasa melewatkan buat nggak nonton.
Nggak tau kenapa dari sekian banyak artis cewek yang lebih waras dan cantik di TV, aku lebih tertarik sama Fitri Tropika. Ini adalah perasaan orang yang ngefans, yang nggak bisa menjelaskan kenapa bisa ngefans. Mungkin jawaban umumnya seperti ini;
“Aku ngefans sama Fitri Tropika karena dia lucu baik,” gitu aja.
Semakin aku ngefans, aku mulai bertingkah laku aneh. Ini adalah tahap perasaan orang yang ngefans, yang maunya bsa ngikutin gaya orang yang difans-in. Aku jadi ikut-ikutan gaya fitrop setiap perannya di acara “Prime Time” yang sekarang udah expired. Karakter lebay, sok tau dan cerewet. Semuanya secara nggak sulit, tiba-tiba aja jadi kebawa di kehidupan nyata sehari-hari ku.
Waktu itu aku kelas I SMP. Gara-gara gayaku yang niruin Fitrop, aku sempet ditegur sama sahabatku. Namanya Ismi Agustina Azizah. Aku sama dia biasa panggil-panggilannya pake sebutan “Ndeng” yang bahasa indonesiannya sejenis, coy, bro, men, gitu deh. Waktu itu sehabis pelajaran geografi, aku ngajak ismi ke kantin.
“Ndeng, kitah ke kantin yukss?” Silakan ngebayangin sepecicilan apa ekspresiku ketika melafalkan diolog diatas.
“Ndeng, kamu kenapa? Cacingan?” Kata Ismi melihatku aneh.
“Ah, nyebelin,” kataku nggak terima.
“Ndeng, kamu tu keterlaluan deh ngefansnya, sampe tidur juga jangan-jangan kelingkingmu pada ngetril gitu.” Kali ini aku makin nggak terima sama teguran sahabatku itu.
Aku memutuskan untuk ke kantin sendiri dan berjalan meninggalkan Ismi dengan muka innocence.
“Ndeng!” Ismi manggil tapi nggak ngejar aku.
Semenjak aku ngefans banget, sama Fitri Tropika, sebagian diriku jadi semakin aneh. Keanehan yang muncul itu membuatku nggak bisa mengontrol diriku sendiri. Seperti aku yang mulai berubah terhadap tingkahlakuku. Otomatis, orang yang udah kenal sama aku, jadi berubah juga menyikapi aku. Sebagian memang ada yang merasa nggak suka, ilfil, dan marah juga karena tingkahlakuku yang emang kalo aku inget-inget lagi, cukup lebay abiez. Tapi sebagian ada juga yang fine-fine aja. Malah ada temen-temen yang terhibur banget katanya karena seringkali setiap aku nimbrungin mereka yang lagi ngumpul-ngumpul, aku bercerita yang lucu-lucu, walaupun ceritanya ada yang aku karang sendiri. Tentunya, aku bercerita dengan gaya bicara yang lebay dan mimik yang seronok. Dan sahabatku, dia masuk di kubu wasit deh kayaknya. Soalnya, dia nggak pernah minta aku untuk stop niruin gaya idolaku. Menurutku, dia cuma merasa aku keterlaluan. Aku nggak jadi ngambek deh sama Ismi.
Aku menikmati peran fans yang niruin gaya idolanya kurang lebih sampai aku kelas 3 SMP. Sekarang aku masih ngefans banget sama Fitrop, tapi aku bisa lihat tempat dimana aku pantas bergaya lebay kok.
Selama menjadi fansnya Fitrop, tentu selayaknya fans, aku mengumpulkan foto-foto beliau di kamar, buku, dan handphoneku. Suatu hari, foto Fitrop yang aku tempelin di buku pelajaran sejarah, diketahui sama Bu Guru sejarahku. Fotonya, setengah mangap, kedua tangannya dipinggul, dan pake sepatu hak warna merah merona (foto Fitrop lagi ngegiring banteng pake sepatu biar masuk mulutnya kali). Aku dipanggil ke meja guru, dan dibisikin Bu guru sejarah, namanya aku ingat. Bu Eni kayaknya.
“Ini Fitri Tropikal kan?“ Kata Bu Eni
:Tropika Bu.”
“Ya itu maksud saya.” Bu Eni membela diri
Aku sedikit takut kalo gara-gara nempelin fotonya Fitrop di buku mapel yang beliau ampu, dikiranya aku nggak hormat sama beliau, karena bukan foto beliau yang aku tempelin disitu.
“Boleh ibu minta nggak?” Bu Eni wajahnya agak ancang-ancang mau marahin aku, aku pikir.
“E, boleh buk.” Jawabku agak takut
“Anak ibu juga ngefans sama Fitri Topikal soalnya”
“E, Tropika buk”
“Ya tadikan maksud saya gitu”
Aku cuma bisa berekspresi setengah senyum, yang setengahnya nahan ketawa.
“Makasih ya Dian. Sana duduk”
Sampai bangku, aku langsung tertawa tanpa suara dibalik buku LKS menutupi mukaku.
Setelah aku lulus SMP, aku terpisah dari sahabatku, Ismi. Dan sejak awal SMA aku nggak lagi bergaya ala Fitri Tropika yang kemana-mana ceria, heboh, dan pecicilan. Masa SMA ini, aku mulai merasakan perasaan ngefans lagi. Tapi kali ini bukan posisiku yang sebagai penikmat dunia entertaiment. Yang ini, bukan golongan artis, tapi kakak kelasku. Namanya Mas Wahyu. Bermula dari MOS (masa orientasi siswa), aku mulai ngefans. Mas Wahyu ini aggota OSIS yang ikut menggojlok juga. Bisa aku jelaskan sedikit, kenapa aku ngefans sama mas Wahyu. Karena da itu manis (aku lebih suka cowok manis dibanding cowok ganteng), kayaknya mas Wahyu juga cerdas, tegas dan bijaksana juga. Pandangan pertamaku memberikan penjelasan yang seperti itu.
Rasanya kali itu,aku mau menuju ke tahap kepikiran dia terus dan pengen cari tau tentang dia selengkapnya. Disaat aku sudah berhari-hari mencari tau dan mengumpulkan informasi ter update tentang mas Wahyu, dan juga aku sudah dapetin lumayan banyak, aku mergokin dia pulang sekolah ngeboncengin cewek cantik kelas 3 juga.
“Serasi banget yang mas Wahyu sama mbak Nisa.” Kata temenku yang lagi duduk di depan kelas sama temen-temen lainnya.
Setahuku, temenku yang bilang tadi, dia adalah pemasok gosip dan isu-siu terhangat dan terbaru di sekolah. Apa komentar saya melihat dan mendengar kenyataan pada saat itu? Cuma 3 kata
“Yaaah, yaaa udah.”
Lalu aku pulang dengan perasaan yang gelap. Biasanya, aku suka godain satpam sekolah kalo lagi mau nyebrangin. Biasanya juga, aku menyapa tukang siomay dan es buah yang jualan di depan SMA. Siang menjelang jam 2 itu, aku cuma menampilkan muka kusut.
Emang, sih, aku cuma seorang fans. Tapi, perasaan seorang fans kepada yang diidolakan itu, sangat sensitive. Kebanyakan, orang yang ngefans selalu berharap bisa menjalin hubungan baik secara nyata sama idolanya. Dan aku masuk di mayoritas itu.
Rasanya ngefans emang beda sama jatuh cinta. Tapi rasanya ngefans itu jauh lebih mulia lho daripada rasanya jatuh cinta. Soalnya, orang yang ngefans itu, selalu ikut seneng kalo idolanya seneng. Ikut sedih kalo idolanya sedih atau sedang diterpa masalah. Dan seorang fans, akan selalu berdoa untuk kebaikan hidup sang idolanya, yang bahkan nggak pernah bisa diketahui idolanya kalo fansnya adalah bagian dari kesuksesannya. Dimata seorang fans, melihat orang yang dia idolakan tersenyum aja, itu adalah kebahagiaan yang luar biasa banget buat dia. Beda, kalo jatuh cinta rasanya hanya selalu pinginnya memiliki.