Senin, 30 Januari 2012

Entah Kenapa

Hari ini aku nggak tau sedang merasakan suasana hati apa judulnya. Bisa dibilang sedih, mikirin sesuatu, setress juga. Aku sekarang lagi duduk tanpa muka senyum sambil mengetik tulisan buat aku muat di blog ini. Kayaknya emang aku lagi kurang berselera untuk menulis deh pemirsa. Aku sedang sedih, karena cuaca di Indonesia akhir-akhir ini mengkhawatirkan (maklumin aja kalo tulisannya nggak sesuai EYD). Kemaren lagi hebohnya banjir, angin ribut, badai, dan ternyata di daerah deket tempat tinggalku, juga sedang terjadi banjir. Alhamdulilahnya nggak nyampe tempatku. Ditambah lagi aku sekarang ini juga lagi mikir sesuatu yg cukup berat. Tanggal 30 kemaren, registrasi kuliah semester 2 sudah dibuka. Rencanaku, aku bisa dibayarin registrasi sama ayahku pada tanggak 1 atau paling nggak 2 februari ini. Tapi, in fact, ayahku sedang belum punya uang sebanyak 1.350.000. Dengan begicu, aku merasa sedih tapi juga kasian juga. Hufft, padahal kalo nggak lekas-lekas bayar, aku bisa nggak kebagian jadwal yg bisa serombel sama temen2ku yg tadinya udah janjian. Edisi kali ini, aku lebih menuliskan kisah nggak lucu. Karna suasana hatiku yg amburadul. Dann...hal-hal tersebut membuat aku mulai merasa setress. Mungkin emang aku udah kelihatan setress, yapi kali ini makin parah lagi tingkat keganasannya. Aku sering ngelamun sendiri sekarang. Entah, kenapa. Aku nggak bisa kasih jawaban yang perfect dan bermutu. Jangankan buat ngejawab pertanyaan, mandi aja aku enggan banget. Yaaaah, ini edisi khusus deh. Kayaknya cukup aja daripada nanti malah jadi sebuah novel kalo aku ngetik terus.

Minggu, 29 Januari 2012

Seneng apa Sedih?

Huff, akhirnya tahap tes wawancara di REM sudah rqampung juga. Sekitar jam setengah 5 sore lebih sedikit, acara tes wawancara end. Tapi, ada beberapa pengalaman yang mau aku tulis disini. Langsung aja yang pertama, aku dateng dari kontrakan bareng Mala (nebeng), jam 12.25 sampe studio REM,dapet 2 makhluk kenalan. Namanya Harum sama Vina. Oke, kita nyambung,lumayan jadi nambah temn aja buat diajak rusuh. Haha. Kedua, waktu masuk ruangan yang orang2 di dalemnya tu kayak ruang eksekusi di kantor polisi deh. Jadi disitu ada beberapa orang2 agak sangar muka juteknya,dan di depannya ada 1 biji kursi kosong buat para peserta yang akan dites. Gila. Satu lawan satu men. Aku udah yang agak takut gimanaa getohh (sambil gaya alay). Aku masuk,dan ditanya dari 1 ke 1 kayak semacam stan tes gitu. Ada 3 tes. Psikologi, organisasi dan Pengetahuan umum dan entertaiment. Kalo mau aku tulis semuanya, aku rasa tanganku bakalan capek beut (dengan gaya alay lagi). Singkatnya, aku bener2 baru ngerasain,ditanya tanya tentang hal-hal yang serius yang berkenaan dengan diri kita untuk diri kita dan dari diri kita banget (biarin lah ribet). Nah ini yang ketiga, yang terakhir, ini yang membuat aku bangga, tapi...emm...sedih juga pemirsa. Jadi,pada saat habis tes wawancara di ruangan yang diisi orang2 serem muka juteknya disana itu, aku dan Mala (Mala setia nunggu aku yg lebih lama selesai tes wawancara dibanding dia). Kita masuk ruang awal yang semua peserta dikumpulin jadi satu. Aku dituntut untuk memperkenalkan diri yang isinya, nama asli, dan nama beken buat REM fm ini. Dan, perkenalan diri itu harus dengan gaya anak alay. Aku sih nggak terlalu perlu mikir panjang. Bukan karna aku ada bibit-bibit alay di diri,tapi ya karna hal lain yang nggak bisa aku sebutin di tulisan ini. Nah, aku memperkenalkan diri dengan kalimat begini;
"Nama gueh Dian, nama beken gueh Entet" Otomayis mbak sama mas MC.nya nanya ke aku, Entet itu maksutnya apa. Aku bilang gini:
"Jadi, karena postur tubuh gueh yang nggak bnyak orang punya, yang kurang sehat begenehh, alias dari kata kuntet,dan guehh unyu-unyuin jadi Entet ajahh"\
NB: Kalimat yang bertanda kutip di atas harus dilafalkan dengan gaya alay abiez.
Disitu aku bener2 ngerasa terlalu lebay, mungkin lebih cocok alay geela. Tapi itu bukan salahku dong? Kan tuntutan dari panitianya emang getoh? Ea kan? Hahahaha (aku nulisnya sambil ketawa terbakar-bakar).
Sampai di penghujung acara, pas mau pulang nih. Pas melangkah keluar pintu ruangan itu, ada seorang mbak cantik berjilbab, namanya MBak Ana,nama bekennya Mbak Vilo, dia mengatakan sepotong kalimat yang membuat aku bingung,harus bangga apa sedih. Kalimatnya seperti ini:
(dia ngomong ke temennya waktu salaman sama aku) "Ini nih RATU ALAY"
What? Suasana hening sebentar. Zzzzz.
Sejam yang lalu, aku buka fb, ada wall dari Deby seperti ini:
"Hai juga anak alay"
Oh My God, sekarang aku tau, sepertinya aku harus sedih. Dijulukin RATU ALAY dan ANAK ALAY, hati siapa yang nggak pedih? Padahal 2 kategori itu bukan aku banget. Ya Allah aku anak siapa?
the end.........................

Sabtu, 28 Januari 2012

ANDILAU

Yang namanya cinta, untuk menjelaskan terkadang lebih sulit dibandingkan menunjukkannya. Itu bagiku. Mungkin kalau ada yang baca, diantara kalian pasti ada beberapa yang setuju. Dan aku yakin yang setuju paling 2 dari 20 orang (kasian sekali aku). Yaa, sekarang ini aku merasakan yang namanya ANDILAU. What that? ANDILAU adalah kependekan dari Antara Dilema dan Galau (kayaknya bikin cerpen dengan judul ini unyu-unyu juga ya?). Oke, kenapa aku merasakan yang namanya ANDILAU? Ini karena aku sedang mencintai seorang laki-laki, tapi aku dirundung 3 masalah berat. Pertama, aku tidak tau dia juga cinta apa tidak sama aku. Kedua, biarpun tau begitu, aku masih rela meunggu dia datang sampai waktu yang mungkin dia kurang sadar telah memberikan waktu itu padaku. Dan at last, aku tidak tau setelah aku tau masalah nomer satu dan dua, aku harus tetep nunggu dia atau, stop disini?
Terkadang, di dalam sebuah percintaan, seorang cewek adalah sosok yang akan mudah sekali berprasangka kepada si cowok. Itu kebanyakan terjadi kok, suer deh. Karena perasaan seorang cewek itu, lebih gampang melanglang buana kesana kemari. Kalu cowok kan simpel, nyantai dan nggak terlalu pikir-pikir. Nah, sekarang aku masih bimbang menghadapi percintaan di dalam diriku ini pemirsa. Aku mencintai seorang cowok yang tidak jelas (bukan tidak jelas jenis kelaminnya). Tidak jelas apakah dia merespon atau apakah dia nothing ke aku? Sementara keadaan hatiku sedang gulana gundah seperti ini (orang sedih tidak bisa nulis gundah gulana), nasib apes menindihi hatiku. Tidak ada seorang cowok yang sekedar datang mencuri perhatian dan bisa membuat aku tidak terlalu setia menunggu cowok yang aku cintai yang nggak jelas anunya tadi, e isi hatinya ke aku maksudnya. Yahh, aku sih tidak begitu termasuk cewek yang sedikit2 naksir, sedikit2 terpesona kalau liat cowok keren. Bukannya pilih2 sih, tapi mencoba berkaca diri aja. Nasib, jadi orang kurang cantik :( Tapi pikiran seperti itu tidak dengan mudah membuat aku mati rasa. Aku tetap seorang cewek, seorang perempuan yang pasti punya rasa tertarik dengan lawan jenis yang normal. Mungkin, kesimpulannya, bukan berarti untuk mencintai seseorang, sebuah kekurang percayaan terhadap orang yang dicintai,menjadi masalah yang tidak bisa diselesaikan. Ini kalimat ribet amat. Aku aja yang nulis nggak begitu sadar menulisnya. Tapi yaa, kira-kira begitulah (maksa).

Kamis, 26 Januari 2012

Lihat IP Pertama

Hari ini, pengumuman Indeks Prestasi pertama telah diluncurkan di sikadu. Pagi berangkat dari rumah menuju Semarang, perasaanku biasa saja. Sampai di kos, nggak ada Mbak Danis, Gembel, ataupun si Mbak Lidya. Cuma ada Mbak Nafik (temennya Mbak Lidya). Aku sms ulfah, dia ada di kos, aku langsung bergegas kesana. Aku buka sikadu pake laptop dan hotspotnya ulfah (voucher hotspot maksudnya). Ternyata IP pertamaku adalah 3,32 . Aku nggak begitu gembira tapi juga nggak terlalu bersedih hati. Aku bersyukur aja. Yaaah, seperti anak-anak gaul jaman sekarang, setelah mengalami kejadian ataupun sesuatu yang cukup penting, aku langsung update status di twitter :D
Aku buka facebook, rame temen2ku pada update status mengenai IP-IP mereka. Nggak kalah rame, di twitter juga ada. Hari ini nanti aku mau mengikuti TM Tes Wawancara buat REM fm. Kondisi motorku sangat memprihatinkan kotornya, aku nanti mau nebeng Coleh aja. Sepertinya hari ini aku sedang kurang ber-mood untuk nulis banyak-banyak. Maafkan aim ya teman-teman.

Selasa, 24 Januari 2012

Nekat Menahan Lapar Seharian

Hari ini tadi aku mulai beraktifitas bersih2 kamar kos jam 8 pagi. Dengan menyantao dua potong martabak yang semalem aku beli, lumayan buat ngurangin pengeluaran duit hari ini. Aku bersih2 sendirian,nggak ada makhluk hidup satupun disitu yang nemenin aku, apalagi bantuin. Mbak Danis sama Gembel (fitri) belum pulang ke kos. Jam 8 lebih 20 kira2, listrik mati. Gile aja, itu kos emang sering bikin aku ntakut kalo lagi alone, malah listrik is dead (nggak tau nulisnya bener apa nggak bodo). Yaaah, dengan keikhlasan yang kurang sempurna, aku tetep lanjutin bersih2 kamar macan yang udah nyimpen banyak kotoran2 sampe pada bersawang, kayak rumah laba2 aja. Seselesainya beres2, aku nunggu listrik ternyata nggak nyala2. Karena mungkin badanku capek, aku ketiduran setelah aku mandi. Sebelumnya, aku tadi mandi pas kebetulan ada Mbak Lidya (mbak yg kos disitu juga). Bangun2 aku nggak tau itu jam berapa. Hapeku meninggal dunia, dan laptop juga sudah tamat riwayatnya saat itu. Aku baru inget aku belum makan nasi dari tadi sepulangnya dari Deby. Huhuhuuuu. Eh, nggak tau kenapa aku malah tertidur lagi. Beberapa menit kemudian, nggak begitu lama, Mbak Danis sama Gembel pun dateng juga akhirnya. Oke, aku mendapat ucapan terimakasih dari Mbak Danis karena udah merombak kamar kita jadi lebih layak dipandang. Ternyata itu udah jam 4 sore. Waww, amazing juga tidurku lama sekali. Tapi anehnya, perutku nggak membelit selayaknya orang seharian nggak makan nasi atau makan apa2,kecuali makan orang. Sampe jam setengah 6, Mbak Danis yang habis dari kampus sama Gembel, pulang bawain nasi kucing sebungkus sama tahu bakso satu biji buat aku. Aku makan dengan perasaan bahagia. Tapi sekarang ini aku baru merasakan lapar yang luar biasa. Hari ini memang kenekatanku lumayan parah.

Senin, 23 Januari 2012

Bersama Deby Rima Aprisca

Kemarin, aku kembali ke kosku, di Semarang. Selain mengikuti tes tertulis sama take vokal di REM fm, sebenernya juga cuma mau diri aja dari rumah. Ehehe. Tapi begitu tau mbak Danis pulang hari itu juga, aku langsung galau karena mikirku nanti aku tidur sendiri? nggak ada yang tak buat temen ngorbol? Dan, ketika aku berpikiran jelek seperti itu, Allah memang baik banget sama aim, jadinya ada pertolongan datang. Yap, aku punya temen, namanya Deby Rima Aprisca, biasanya aku panggil dia bek (nadanya bukan kayak kalo ngomong bebek lho, e.nya tuh e kayak di kata "setan", pelafalan e.nya saja lho ya tapi). Oke saat itu dia kebetulan sedang tidak ada latihan paduan suara, waktu itu jam 4.30an kayaknya, kita sms.an, ternyata dia mau ngajak jalan2 ke mall dan mau makan juga di WS Sampangan, yaudah kita sepakat. Sekitar jam 5 lebih sedikit, kita baru berangkat dari kos Deby, aku jemput dia. Sampe di mall, mendung udah terlihat memenuhi langit saat itu, tapi nggak begitu terjadi kekhawatiran yang lebay di antara kita. Setelah asik muter2 dan nggak beli apa2, aku memutuskan mau ajak Deby ke kos sahabatku, Maya. Kosnya di daerah Stikes Tlogorejo sana, PRPP. Aku sempat membeli martabak rasa coklat kacang keju yang rasanya ternyata enaaaak banget pemirsa, teksturnya kenyal, pokoknya laziz (ini acaranya pak Bondan sama Benu Bulo dikolaborasikan). Tentunya dengan harga 15.000, kita membagi dua pengeluaran untuk beli martabak dahsyat itu. Sampe di kos Maya, aku ketemu bapak kosnya. Aku bilang cari Maya. Dan, dengan muka kaget yang nggak keren, aku shock denger bapaknya bilang kalo Maya udah pindah kos lama. Waw waw waw, yaudah aku langsung sms Maya. Setelah beberapa menit, aku cari alamat yg udah dikasih Maya, di depan Indomaret, aku sama Deby makan martabak itu karna suasana perut sudah diambang kelaparan, kita juga beli minum dan jamur chrispydisitu. Maya bilang dia akan datang 20-25menit lagi. Deby nggak mau nunggu selama itu, yaudah kita menuju WS Sampangan. Ssaat itu hujan cukup deras memayungi perjalanan kita membeli sepotong steak yang udah Deby idam-idamkan beberapa hari yang lalu. Sampe di WS, kita pesen sirloin 2, nasi 2, aku minumnya cukup teh manis karena memang uang cuma sedikit, dan Deby pesen minumnya Cappucino. Setelah berhadapan langsung sama steak mungil yang menggoda goda itu, kita menikmati dengan rasa ikhlaaaas banget. Sehabisnya makan dan menunggu makanan itu hanyut ke perut paling dalam, kita pulang dengan hujan yang rintiknya sudah berkurang, nggak begitu deras maksudnya. Sampai kosku, Debyminta aku temenin dia di kosnya karena nggak ada makhluk hidup lain yang ada di sekitarnya selain ibu kos dan kedua anak-anaknya. Sempat mempertimbangkan selama 2 hari 1 malam, akhirnya aku mau tidur di kosnya malam itu juga. Dan ini, aku nulis blog ini melalui laptop Deby yang bisa dibuat hotspot.an di kosnya ketika Deby masih pulas ngelindur. Habis ini kayaknya aku juga mau pura2tidur aja lagi. thanks buat Deby yang masih tidak sadarkan diri :D

Sabtu, 21 Januari 2012

Ketemu sama Mbak Arum di Rumahnya

        Tadi pagi jam 6, aku habis bantu2 ibuku mbungkusin snack buat acara rapat urusannya ibuku. Karena libur minggu, aku males di rumah, aku mutusin dengan spenuh hati untuk maen ke Gubug square. Tadinya pingin banget ngeband atau sekedar maen2 musik di sekolah sih, tapi karena mas catur nggak bales sms.ku, yaudah patah aranglah hatiku. Kemudian aku sms.in beberapa teman, yang bales waktu itu cuma mbak arum dan sinwa (sahabatku). Tapi ternyata sinwa lagi nggak di rumah, dia lagi ada seminar di admiral semarang. Mbak Arum, aku langsung beli jajan buat ngisi selingan obrolan nanti waktu di rumah mbak arum,dan meluncur ke rumah mbak arum dengan kecepatan minimum motorku.
         Sesampenya di rumah mbak arum, aku disambut manis sama Riris (adek terakhirnya mbak arum sekarang). Salaman sama tante (ibunya mbak arum), bude endut (buidenya mbak arum), dan cukup nyapa si bayu (adek pertamanya mbak arum), lalu mulai berbncang dengan mbak arum. Obrolan kali itu tidak mematok tema, mengalir aja. Banyak hal yang kita obrolin, jadinya, topiknya berubah ubah, mungkin kalo dipaksa kasih tema, tema yang paling cocok adalah "Ceriwis yowis".
         Kita ngobrol dengan asyik dan nyante banget disitu. Sambil makan jajan juga tentunya disela pengobrolan kita. Jam tangan yang wakru itu aku pake ternyata sudah menunjukkan pukul 11.30. Lalu aku lihat jam di handphone menunjukkan angka yang berbeda yaitu jam 12.00. Setelang aku ingat-ingat lagi, ternyata sejak 2 bulan yang lalu, jam tanganku sudah meninggalkan dunia perjaman. Lalu aku terpikir untuk mengajak mbak arum ke warnet, aku mau buka SIKADU (Sistem Informasi Akademik Terpadu). Mbak arum juga kebetulan mau download lagu. Tanpa pertimbangan yang lama, kita berangkat ke warnet deket rumah mbak arum. Perjalanan yang kita tempuh juga cuma 2 hari 1 malam. Setelah sampai di warnet yang dikasih nama "Luwesnet" itu, aku memarkir motorku disamping motor yang kondisi kotornya seimbang dengan kotornya motorku (biar nggak malu). Kita masuk, dan memilih bilik yang kelihatannya nyaman untuk disinggahi. Dan sampailah pada puncak acara, aku membuka blog dan menuliskan cerita hari ini bersama mbak arum, mbakku yang paling galak yang aku punya :D

Senin, 16 Januari 2012

Surat Buat Edi (cowok yang aku suka)

Aku sekarang mungkin sedang menjalani kehidupan atau lebih tepatnya kenyataan hidup menjadi gadis yang sedang diambang penyakit galau. Aku sekarang merasa sangat jauh dari kamu, Edi Prabowo. Aku sekarang merasa tidak mengenal kedekatan kita yang pernah ada belum lama ini. Kamu jauh, aku tau. Bahkan aku sangat memaklumi kalau kamu harus fokus di tanah Makassar sana untuk belajar. Sebelum ini, masih ada SMS masuk dari kamu yang menanyakan sedang apa aku, bagaimana kabarku, kuliahku, dan sekedar basa-basian anak-anak remaja sewajarnya lah. Tapi, sepertinya kamu terlalu lelap dalam belajarmu. Apa iya Ed?
 Aku pernah dengan berani-beraninya mengungkapkan perasaanku kepada kamu, kamu juga tau itu kan? Bahkan tanpa berfikir lama aku merasa aku cinta sama kamu. Aku tidak pernah merasa salah kalau aku tiba-tiba punya rasa indah itu buat kamu. Tapi perasaan yang indah bagiku itu, ternyata tidak bisa menjadi indah sepenuhnya dimata kamu. Aku bingung ed. Aku galau. Aku benar-benar ingin memuntahkan saja cepat-cepat cinta yang tidak bisa aku tutup-tutupi lagi dari siapapun, apalagi kamu. Aku cinta Ed sama kamu. Apa kamu sadar? Mungkin terdengar menjijikkan aku bicara ini, aku mengungkapkan ini, apalagi disini.
Perlu kamu tau Ed, aku mau, dan masih mau menunggu kamu, bahkan aku harus menunggu dengan keadaan sendirian, aku rela banget. Aku tidak pernahmeminta kamu untuk mau meminang aku sebagai pacar, tapi tidak juga aku terima kamu gantung. Kamu bilang, kamu mau mengejar kelulusan dari STAN dulu, oke aku bisa kok menunggu sampai kata kamu, september 2012 ini kamu akan wisuda. Aku akan tunggu. Aku tau kamu tidak pernah membuat aku merasa malu, karena setelah tragedi pengungkapan perasaanku ke kamu waktu itu. Akupun sendiri tiodak pernah merasa malu karena hal yang sudah aku lakukan. Karena bagiku itu keputusan baik. Aku juga berkaca diri dan berpikir dulu sebelum melakukannya.
Sekarang aku yakin Edi, aku cinta sama kamu. Mngkin kedengarannya konyol, dan lucu, seorang cewek ngejar-ngejar cinta cowok kayak aku begini. Tapi aku tidak melanggar etika dan norma yang ada kan? Why not? Aku rela lakuin apa yang aku anggap pantas dan benar untuk aku lakuin. Apalagi untuk orang yang aku sayangi. Aku tunggu kamu september ini Ed. Aku tunggu kamu ngomong di depan mataku (walaupun tinggi badanku jauh lebih pendek dari kamu). Aku sangat-sangat berharap, semoga suatu hari akan datang sebuah kebahagiaan bagi aku, dan kamu. Tetapai, apabila ada suratan yang berbeda dari keinginanku, dimana datang sebuah kebahagiaan bagi kamu, tapi tidak bagi aku... aku selalu berdoa supaya aku selalu ikhlas menerima itu. Bukan tanpa alasan, tentu, sangat singkat jawabannya.
DEMI CINTA :)